Cara Benar Menangani kambing Yang Melahirkan
Untuk menyambut kelahiran anak kambing, peternak perlu menyiapkan lap kain yang bersih dan kering serta air hangat untuk memebersihkan cairan pada anak kambing yang baru lahir dan alat kelamin induk.berikut cara benar menagani kambing yang sedang melahirkan serta cara perawatnya..
Saat melahirkan, kaki belakang induk akan merenggang dan ekornya tegak keatas. Kambing juga tampak mengejan. Biasanya proses melahirkan berlangsung sekitar satu jam. Bila anak kambing lebih dari satu ekor, jarak kelahiran antar anak sekitar 15 menit.
Proses melahirkan diawali dengan keluarnya ketuban kemudian diikuti keluarnya anak kambing. Jika posisi anak kambing normal, proses melahirkan akan berjalan lancar. Proses normal lahirnya anak kambing dimulai dari kedua kaki depan, kemudian diikuti kepala, badan, dan kaki belakang. Proses lahir dengan urutan sebaliknya juga masih dianggap normal.
Selama proses melahirkan, sebaiknya peternak meluangkan waktu untuk menungguinya. Meskipun jarang terjadi masalah dalam proses melahirkan, antisipasi tetap diperlukan. Masalah yang mungkin terjadi misalnya anak kambing sulit keluar. Hal ini bisa berakibat fatal, anak kambing yang dilahirkan cacat atau mati , bahkan bisa jadi induk yang mati. Masalah ini biasanya terjadi karena posisi anak kambing tidak normal, misalnya kepalanya menunduk atau kaki depan tertekuk. Jika terjadi masalah seperti ini , proses beranak harus dibantu oleh peternak.
Untuk membantu kelahiran anak kambing, tangan peternak harus bersih dan steril. Intinya, peternak harus membuat posisi anak kambing normal. Oleh karena itu, posisi anak kambing harus diketahui. Posisi anak kambing bisa diketahui atau minimal diperkirakan setelah ada bagian tubuh anak kambing yang terlihat.
Sebagai contoh, penanganan pada posisi kelahiran satu kaki depan normal dan satu kaki tertekuk, satu tangan peternak dimasukkan ke dalam vagina induk. Kaki yang tertekuk diraih dengan jari telunjuk. Kepala anak kambing diposisikan diantara jari telunjuk dan jari tengah. Jika kaki tertekuk sulit diraih, kepala anak kambing sedikit didorong secara perlahan. Setelah teraih, kaki yang tertekuk ditarik secara perlahan dan diposisikan seperti posisi normal. Setelah itu, anak kambing ditarik secara perlahan mengikuti irama dorongan induk. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai menarik anak kambing secara paksa.
Setelah anak kambing lahir, lendir yang menyelimuti bagian mulut dan hidung harus segera dibersihkan dengan cara dilap menggunakan kain kering yang lembut agar anak kambing bisa bernapas. Memang, secara baluriah induk akan menjilat anaknya untuk membersihkan lendir diseluruh tubuh anak tersebut. Namun, bagian mulut dan hidung sangat vital karena merupakan jalan napas sehingga lendir yang menyumbat harus segera dibersihkan.
Jika anak kambing tidak menunjukkan tanda-tanda bernapas, peternak bisa membantunya dengan memegang kedua kaki belakang anak kambing tersebut, mengangkatnya sehingga posisi kepala menggantung, lalu anak kambing diayun-ayunkan. Cara ini bisa membantu terjadinya pernapasan dan sirkulasi darah. Perlu diperiksa pula bagian dalam mulut anak kambing apakah terdapat lendir yang menyumbat.
Setelah tubuh anak kambing bersih dan kering, tali pusar diikat 5 cm dari perut kemudian dipotong dibawah ikatan tersebut. Alat yang digunakan harus tajam dan steril. Bekas potongan diolesi dengan obat luka untuk menghindari infeksi. Sebenarnya tali pusar akan putus dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, gerakan anak kambing menjadi terbatas sebelum tali pusar terputus.
Selain anak kambing, induk juga harus mendapat perawatan setelah melahirkan. Bagian sekitar alat kelamin, ambing, dan puting susu segera dibersihkan dengan menggunakan lap yang dicelupkan air hangat.
Setelah proses melahirkan selesai, kandang tempat melahirkan dibersihkan sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan penyakit. Jerami yang basah oleh lendir diganti dengan yang baru. Bisa juga induk beserta anaknya dipindahkan ke kandang lain yang telah diberi alas jerami kering. Alas jerami kering akan membuat induk dan anak-anaknya lebih hangat. Beberapa jam setelah lahir, anak kambing sudah bisa berdiri dan berjalan. Saat itulah anak kambing akan mulai menyusu pada induknya.
Anak kambing akan mendapat susu kolostrum dari induknya. Susu kolostrum sangat penting karena mengandung zat-zat antibodi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak kambing. Jika anak kambing tidak mau menyusu pada induknya, anak kambing harus segera diberi susu pengganti kolostrum. Susu pengganti kolostrum dibuat dari campuran 1,25-0,5 liter susu sapi atau susu bubuk instan, 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telur ayam, dan 0,5 sendok makan gula pasir. Susu pengganti kolostrum tersebut diberikan dengan menggunakan dot atau dicekokkan. Ini dilakukan sebanyak 3-4 kali sehari sampai anak kambing mau menyusu pada induknya.
Saat melahirkan, kaki belakang induk akan merenggang dan ekornya tegak keatas. Kambing juga tampak mengejan. Biasanya proses melahirkan berlangsung sekitar satu jam. Bila anak kambing lebih dari satu ekor, jarak kelahiran antar anak sekitar 15 menit.
Proses melahirkan diawali dengan keluarnya ketuban kemudian diikuti keluarnya anak kambing. Jika posisi anak kambing normal, proses melahirkan akan berjalan lancar. Proses normal lahirnya anak kambing dimulai dari kedua kaki depan, kemudian diikuti kepala, badan, dan kaki belakang. Proses lahir dengan urutan sebaliknya juga masih dianggap normal.
Selama proses melahirkan, sebaiknya peternak meluangkan waktu untuk menungguinya. Meskipun jarang terjadi masalah dalam proses melahirkan, antisipasi tetap diperlukan. Masalah yang mungkin terjadi misalnya anak kambing sulit keluar. Hal ini bisa berakibat fatal, anak kambing yang dilahirkan cacat atau mati , bahkan bisa jadi induk yang mati. Masalah ini biasanya terjadi karena posisi anak kambing tidak normal, misalnya kepalanya menunduk atau kaki depan tertekuk. Jika terjadi masalah seperti ini , proses beranak harus dibantu oleh peternak.
Untuk membantu kelahiran anak kambing, tangan peternak harus bersih dan steril. Intinya, peternak harus membuat posisi anak kambing normal. Oleh karena itu, posisi anak kambing harus diketahui. Posisi anak kambing bisa diketahui atau minimal diperkirakan setelah ada bagian tubuh anak kambing yang terlihat.
Sebagai contoh, penanganan pada posisi kelahiran satu kaki depan normal dan satu kaki tertekuk, satu tangan peternak dimasukkan ke dalam vagina induk. Kaki yang tertekuk diraih dengan jari telunjuk. Kepala anak kambing diposisikan diantara jari telunjuk dan jari tengah. Jika kaki tertekuk sulit diraih, kepala anak kambing sedikit didorong secara perlahan. Setelah teraih, kaki yang tertekuk ditarik secara perlahan dan diposisikan seperti posisi normal. Setelah itu, anak kambing ditarik secara perlahan mengikuti irama dorongan induk. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai menarik anak kambing secara paksa.
Setelah anak kambing lahir, lendir yang menyelimuti bagian mulut dan hidung harus segera dibersihkan dengan cara dilap menggunakan kain kering yang lembut agar anak kambing bisa bernapas. Memang, secara baluriah induk akan menjilat anaknya untuk membersihkan lendir diseluruh tubuh anak tersebut. Namun, bagian mulut dan hidung sangat vital karena merupakan jalan napas sehingga lendir yang menyumbat harus segera dibersihkan.
Jika anak kambing tidak menunjukkan tanda-tanda bernapas, peternak bisa membantunya dengan memegang kedua kaki belakang anak kambing tersebut, mengangkatnya sehingga posisi kepala menggantung, lalu anak kambing diayun-ayunkan. Cara ini bisa membantu terjadinya pernapasan dan sirkulasi darah. Perlu diperiksa pula bagian dalam mulut anak kambing apakah terdapat lendir yang menyumbat.
Setelah tubuh anak kambing bersih dan kering, tali pusar diikat 5 cm dari perut kemudian dipotong dibawah ikatan tersebut. Alat yang digunakan harus tajam dan steril. Bekas potongan diolesi dengan obat luka untuk menghindari infeksi. Sebenarnya tali pusar akan putus dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, gerakan anak kambing menjadi terbatas sebelum tali pusar terputus.
Selain anak kambing, induk juga harus mendapat perawatan setelah melahirkan. Bagian sekitar alat kelamin, ambing, dan puting susu segera dibersihkan dengan menggunakan lap yang dicelupkan air hangat.
Setelah proses melahirkan selesai, kandang tempat melahirkan dibersihkan sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan penyakit. Jerami yang basah oleh lendir diganti dengan yang baru. Bisa juga induk beserta anaknya dipindahkan ke kandang lain yang telah diberi alas jerami kering. Alas jerami kering akan membuat induk dan anak-anaknya lebih hangat. Beberapa jam setelah lahir, anak kambing sudah bisa berdiri dan berjalan. Saat itulah anak kambing akan mulai menyusu pada induknya.
Anak kambing akan mendapat susu kolostrum dari induknya. Susu kolostrum sangat penting karena mengandung zat-zat antibodi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak kambing. Jika anak kambing tidak mau menyusu pada induknya, anak kambing harus segera diberi susu pengganti kolostrum. Susu pengganti kolostrum dibuat dari campuran 1,25-0,5 liter susu sapi atau susu bubuk instan, 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telur ayam, dan 0,5 sendok makan gula pasir. Susu pengganti kolostrum tersebut diberikan dengan menggunakan dot atau dicekokkan. Ini dilakukan sebanyak 3-4 kali sehari sampai anak kambing mau menyusu pada induknya.
Komentar
Posting Komentar