Penyebab cabai Mengalami Layu Bakteri (Bacterial Wilt)
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum E. F. Smith. Gejala serangan ditandai dengan layunya tanaman seperti bekas tersiram air panas, beberapa hari kemudian tanaman akan mati. Gejala lain adalah terdapatnya bercak-bercak coklat pada berkas pembuluh batang jika batang dipotong. Tanaman yang terserang, jika batangnya direndam dalam air bersih, setelah beberapa menit akan keluar cairan berwarna coklat susu dari batang tersebut.
Penyakit layu bakteri umumnya menyerang tanaman cabai di daerah dataran rendah yang suhu dan kelembabannya tinggi, tanahnya becek, airnya banyak tergenang. Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida Agrept 20 WP atau Aqgrimycin 15/1,5 WP. Lahan tanaman yang terserang harus ditaburi dengan kapur dan tidak boleh ditanami dengan tanaman yang dapat menjadi inang Pseudomonas selama dua tahun, karena bakteri ini dapat bertahan selama dua tahun dalam tanah.
Penyakit Busuk Daun
Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans. Gejala serangan ditandai dengan adanya noda-noda hitam pada buah dan daun seperti cacar tidak teratur dan pada akhirnya menjadi kering, keras, dan busuk.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemangkasan yang teratur, menjaga kelembaban kebun, dan melakukan sanitasi secara teratur. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan bubur Bordeaux 1-3%, Akofol 50 WP, Preficur N, Prufit PR 10/56 WP, Ridomil, Dhitane M-45, dan Antracol.
Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)
Serangan pertama kali biasanya pada tanaman umur 6 minggu. Daun layu mulai dari pucuk sampai ke bagian bawah. Kalau batang/cabang/pangkal batang dibelah, terluhat warna cokelat kehitaman dan busuk. Bila dicelup dalam air bening 5 menit kemudian akan keluar cairan eksudat seperti lendir berwarna putih. Serangan bakteri ini sering menular lewat air yang tercemar.
Penanggulangan awal dengan cara menyelup bibit ke air yang diberi bakterisida Agrimycin. Drainase tanah di sekitar kebun diperbaiki agar tidak becek. Tanaman yang sakit agar dicabut. Kocor Agrimycin di sekitar batang tanaman yang terserang layu bakteri.
Bercak Alternaria (Alternaria solani Ell & Marf)
Bercak ini disebabkan oleh cendawan dengan gejala serangan timbulnya bercak cokelat tua sampai kehitaman dengan lingkaran-lingkaran konsentris, membesar dan akhirnya bergabung menjadi satu. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun dan melakukan penyemprotan dengan fungisida seperti Sandofan 10/56 WP, Kocide 77 WP atau Polyram 80 WP secara berselang-seling sesuai dosis anjuran.
Bercak Bakteri (Xanthomonas campestris Pv. vesicatoria)
Patogen ini menyerang daun, buah, dan batang. di tempat terserang tampak bintik-bintik berwarna cokelat di tengah dan dikelilingi lingkaran klorosis tidak beraturan. Gejala sangat jelas terlihat di permukaan daun sebelah atas. Pada buah, gejala serangan ditandai adanya bercak cokelat. Penanggulangannya dengan merendam benih menggunakan bakterisida berbahan aktif stretomisin sulfat dan oksitetrasiklin. Daun, ranting dan buah yang berserakan diatas bedengan agar dibersihkan dan dimusnahkan. Rotasi tanaman bukan famili cabai sangat dianjurkan. Tekan serangan bercak bakteri ini dengan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocida 60 WDG, Cupravit, Trimiltox.
Penyakit layu bakteri umumnya menyerang tanaman cabai di daerah dataran rendah yang suhu dan kelembabannya tinggi, tanahnya becek, airnya banyak tergenang. Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida Agrept 20 WP atau Aqgrimycin 15/1,5 WP. Lahan tanaman yang terserang harus ditaburi dengan kapur dan tidak boleh ditanami dengan tanaman yang dapat menjadi inang Pseudomonas selama dua tahun, karena bakteri ini dapat bertahan selama dua tahun dalam tanah.
Penyakit Busuk Daun
Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans. Gejala serangan ditandai dengan adanya noda-noda hitam pada buah dan daun seperti cacar tidak teratur dan pada akhirnya menjadi kering, keras, dan busuk.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemangkasan yang teratur, menjaga kelembaban kebun, dan melakukan sanitasi secara teratur. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan bubur Bordeaux 1-3%, Akofol 50 WP, Preficur N, Prufit PR 10/56 WP, Ridomil, Dhitane M-45, dan Antracol.
Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)
Serangan pertama kali biasanya pada tanaman umur 6 minggu. Daun layu mulai dari pucuk sampai ke bagian bawah. Kalau batang/cabang/pangkal batang dibelah, terluhat warna cokelat kehitaman dan busuk. Bila dicelup dalam air bening 5 menit kemudian akan keluar cairan eksudat seperti lendir berwarna putih. Serangan bakteri ini sering menular lewat air yang tercemar.
Penanggulangan awal dengan cara menyelup bibit ke air yang diberi bakterisida Agrimycin. Drainase tanah di sekitar kebun diperbaiki agar tidak becek. Tanaman yang sakit agar dicabut. Kocor Agrimycin di sekitar batang tanaman yang terserang layu bakteri.
Bercak Alternaria (Alternaria solani Ell & Marf)
Bercak ini disebabkan oleh cendawan dengan gejala serangan timbulnya bercak cokelat tua sampai kehitaman dengan lingkaran-lingkaran konsentris, membesar dan akhirnya bergabung menjadi satu. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun dan melakukan penyemprotan dengan fungisida seperti Sandofan 10/56 WP, Kocide 77 WP atau Polyram 80 WP secara berselang-seling sesuai dosis anjuran.
Bercak Bakteri (Xanthomonas campestris Pv. vesicatoria)
Patogen ini menyerang daun, buah, dan batang. di tempat terserang tampak bintik-bintik berwarna cokelat di tengah dan dikelilingi lingkaran klorosis tidak beraturan. Gejala sangat jelas terlihat di permukaan daun sebelah atas. Pada buah, gejala serangan ditandai adanya bercak cokelat. Penanggulangannya dengan merendam benih menggunakan bakterisida berbahan aktif stretomisin sulfat dan oksitetrasiklin. Daun, ranting dan buah yang berserakan diatas bedengan agar dibersihkan dan dimusnahkan. Rotasi tanaman bukan famili cabai sangat dianjurkan. Tekan serangan bercak bakteri ini dengan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocida 60 WDG, Cupravit, Trimiltox.
Komentar
Posting Komentar