Teknologi Pembibitan Cabai Secara Moderen

 Saat pembibitan, sebaiknya jumlah benih yang akan disemai lebih banyak 1-2 pak dari pada biasanya. Kelebihan benih disemai selang satu minggu setelah penyemaian selesai. Tujuannya sebagai cadangan penyulaman.

Benih yang disemai ditanam di polybag ukuran 5 cm x 7 cm, berisi media pupuk kandang, pasir dan pestisida. Polybag-polybag tersebut diletakkan dirak-rak pesemaian setinggi 1,2 m. Jarak antar tanah dengan rak bagian bawah 40 cm. Maksudnya agar benih cabai tidak terkena percikan hujan.

Penyakit yang bisa menyerang bibit adalah rebah batang atau dumping off akibat serangan cendawan pythiumaphanidermatum. Untuk mengatasinya, semprot kan fungsida berbahan aktif promakarb hidroklorida dengan kosentrasi 0,5-1,0 ml/l saat daun sejati bibit telah muncul (12-14 hari setelah tanam).

Bibit selanjutnya ditanam di bedengan. Ukuran bedengan disesuaikan dengan kondisi saat musim hujan. Lebar bedengan 100-110 cm, lebar parit 60-70 cm, panjang bedengan kurang dari 12 m. Hal ini mempermudah pemeliharaan tanaman dan pembuangan air yang berlebihan. Tinggi bedengan minimal 50 cm, agar akar tidak tergenang saat hujan. Juga supaya air hujan terbuang tuntas.

Bedengan perlu ditutup mulsa hitam plastik hitam perak. Tujuannya untuk mengurangi penguapan air dalamtanah dan mengindari percikan air hujan yang dapat mengakibatkan datangnya cendawan. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan sesudah hujan, untuk memudahkan penancapan bambu pada pinggiran mulsa. Pemasangan mulsa harus selesai saat itu juga, jangan tertunda.

Jumlah bedengan tergantung luas lahan. Yang pasti, populasi tanaman tidak lebih dari 17.000 tanaman per hektar. Populasi yang terlalu padat akan merangsang datangnya hama dan penyakit. Jarak tanam yang di gunakan 60 cm x 65 cm dengan system tanaman zig-zag atau 65 cm x 70 cm dengan system tanam berhadap hadapan antar baris tanaman.

Apabila lahan berbentuk terasering, penanaman sebaiknya dimulai dari hamparan paling bawah. Tujuannya bila tanaman yang berumur tua terserang penyakit, ia tidak akan menulari tanaman yang lebih muda lewat pengairan.

Selanjutnya, untuk mencegah robohnya tanaman akibat hujan dan tiupan angin, dipasang ajir rangkap dua. Ajir dihubungkan dengan palang bambu yang tipis. Dapat pula tali yang kuat.

Selain itu, seminggu setelah tanam, tunas-tunas yang tumbuh harus dirempel atau dipangkas sampai terbentuk cabang. Bila tidak dipangkas, daun-daun pada bagian bawah akan sangat rimbun, sehingga akan 'mengundang' cendawan.

Menjelang pindah tanam, bibit disortir. Hanya bibit sehat dan seragam yang layak untuk ditanam.
  • Media pembibitan hendaknya disiapkan berupa campuran tanah subur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pembibitan dapat dilakukan pada kantong pelastik  atau tempat pembibitan khusus.
  • Tempat pembibitan hendaknya ternaungi. Penyiraman dilakukan setiap hari atau jika diperlukan.
  • Umur 25-30 hari bibit siap ditanam dilapangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Mesin Tetas Telur Dari Kardus Bekas

Kualitas Burung Perkutut Berdasarkan Umur

Cara Pemeliharaan Anak Kambing Usia 0-4 Bulan

Jenis-Jenis Makanan Puyuh Beserta Perlengkapanya

Cara Benar Menangani kambing Yang Melahirkan

Fungsi Mail Merge Pada Microsoft Word

Panduan Lengkap Mengembalikan Setingan Microsoft Excel Sesuai Standar Pabrik

Cara Membuat Tanda Tangan Digital Di MS Excel

Cara Perawatan Induk Murai Batu Semasa Mengeram 1 Sampai 14 Hari

Cara Menghapus Password Pada Workbook MS Excel