Konstruksi Dan Cara Pembuatan Kandang Kambing Etawa Untuk Ternak

Tiang-tiang utama menggunakan cor beton seperti pada bangunan rumah. Untuk pilihan besi sebagai kerangka, bisa memilih yang ukurannya lebih kecil, misalnya ukuran 8 mm.
Struktur beton, selain pada tiang-tiang, juga pada balok penyangga lantai panggung dan penyangga atap.

Lantai Panggung
Untuk lantai panggung bisa memilih bahan papan kayu ataupun bambu yang dibelah dan ditata. Bila menggunakan kayu, meskipun harganya sedikit mahal, tetapi kokoh. Sedangkan bila menggunakan belahan bambu, seyogianya memilih bambu yang sudah tua dan diawetkan terlebih dahulu sebelum digunakan dengan cara direndam.
Yang harus diingat, jarak antara papan atau belahan bambu lantai panggung, harus lebih kecil dari ukuran kaki kambing. Tujuannya agar kambing tidak terperosok.

Dinding
Sama seperti bahan lantai, untuk dinding bisa menggunakan bahan papan kayu maupun bambu. Yang harus diingat, dinding bagian depan dibuat banyak ventilasi. Termasuk lubang aksesa bagi kepala kambing keluar melahap pakan yang ditempatkan daolam kotak yang menyatu dengan kandang. Posisi dinding adalah 2 meter dari lantai dasar keatas, jarak antara papan kayu atau belahan bambu dibuat agak renggang sebagai ventilasi udara.

Sekat
Pembatas antarruang (kandang) menggunakan kayu atau bambu yang kuat. Kambing Etawa jantan memiliki naluri berkelahi sangat tinggi, sehingga sekat pembatas harus benar-benar kuat.

Atap 
Agar kandang terasa lega, ketinggian atap dari lantai panggung minimal 2,5 meter. Tujuannya untuk menyesuaikan karakter Etawa yang bongsor dan tinggi. Bahan atap sebaiknya menggunakan material yang ringan. Didaerah panas, gunakan bahan atap yang daya serap panasnya rendah, seperti genteng. Sebaliknya, didaerah dingin sebaiknya menggunakan bahan yang daya serap panasnya tinggi, misalnya seng dan asbes.

Lantai Dasar
Lantai dasar sebaiknya diplester semen dan dibuat dengan kemiringan tertentu yang tujuannya memudahkan dalam membersihkan kotoran yang berkumpul dibawah.

Pada lanntai dasar dengan kemiringan tertentu, diujung terendah, dibuatkan saluran menuju lubang penampungan urine (air kencing) kambing. Urine kambing yang terkumpul bisa digunakan sebagai pupuk cair.

Tangga 
Kandang dilengkapi tangga untuk memudahkan membawa keluar-masuk kambing. Tangga kecil bisa terbuat dari kayu maupun bambu.

Pintu
Ada dua jenis pintu:

Pintu utama
Pintu yang menjadi akses kandang dengan luar kandang

Pintu dalam
Sekat antar ruang di dalam kandang, dibuat pintu sebagai akses keluar masuk. Bahan pintu harus dari material yang kuat, baik kayu maupun bambu.
Karena kebutuhan ruang gerak setiap ekor kambing Etawa kira-kira 1,5 x 3 meter, akan lebih menghemat biaya bila kandang dibuat sistem paralel. Satu unit kandang, misalnya berkapasitas 5 ekor, dibuat dengan ukuran 7,5 x 3 meter. Selanjutnya setiap 1,5 meter dibuat sekat-sekat yang satu sama lain dihubungkan dengan pintu-pintu kecil sebagai akses. Pintu disekat kandang tersebut harus dipastikan tertutup rapat agar kambing tidak bisa saling masuk ke ruangan yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Mesin Tetas Telur Dari Kardus Bekas

Kualitas Burung Perkutut Berdasarkan Umur

Cara Pemeliharaan Anak Kambing Usia 0-4 Bulan

Jenis-Jenis Makanan Puyuh Beserta Perlengkapanya

Cara Benar Menangani kambing Yang Melahirkan

Fungsi Mail Merge Pada Microsoft Word

Panduan Lengkap Mengembalikan Setingan Microsoft Excel Sesuai Standar Pabrik

Cara Membuat Tanda Tangan Digital Di MS Excel

Cara Perawatan Induk Murai Batu Semasa Mengeram 1 Sampai 14 Hari

Cara Menghapus Password Pada Workbook MS Excel