Berbagai Jenis Desain Kandang Kambing Modern
Berbagai jenis desain kandang modern.Macam kandang kambing modern yang dimaksudkan disini adalah berasarkan peruntukan kandang: ada kandang koloni dan kandang individual. Kandang koloni digunakan untuk beberapa ekor kambing secara bersama-sama. Kandang ini digunakan untuk memelihara anak kambing dan kambing dara.
Setiap kandang koloni sebaiknya digunakan maksimal untuk 10 ekor kambing. Hal ini akan memudahkan dalam mengontrol kesehatan kambing serta mengontrol pemberian pakan. Jika jumlah kambing terlalu banyak, akan terjadi persaingan saat diberi pakan. Akibatnya, kambing yang kalah akan kekurangan pakan sehingga pertumbuhan dan kesehatannya terganggu. Kandang koloni berukuran 2 x 3 m bisa digunakan 10 ekor kambing muda atau anakan. Setelah kambing semakin besar, jumlahnya dikurangi.
Kandang individual hanya digunakan satu atau dua ekor kambing. Kandang ini digunakan untuk pejantan dan induk. Untuk pejantan, ukuran kandang individual bisa dibuat 1,5 x 2 m, sedangkan untuk induk berukuran 1,2 m x 1,5 m. Kandang ini juga bisa digunakan untuk mengisolasi kambing yang sakit dan menggemukkan kambing yang terlau kurus. Untuk kambing yang kurus, ruang kandang yang sempit akan membatasi gerakannya sehingga energinya tidak banyak keluar. Dengan beitu, kelebihan energi akan disimpan dalam bentuk daging dan lemak.
Konstruksi dan Kelengkapan Kandang
Hal pokok yang harus diperhatikan adalah konstruksi kandang harus kokoh, kuat, dan awet. Kandang harus mampu menahan bobot tubuh semua kambing yang dipelihara. Kandang juga harus memiliki beberapa kelengkapan seperti wadah pakan dan wadah air minum.
1. Tiang Kandang
Tiang kandang harus kuat dan kokoh, bisa terbuat dari bambu atau kayu. Agar tidak mudah busuk dan dimakan rayap, tiang kandang diberi alas atau dasaran dengan beton atau pasangan batu bata. Beton atau pasangan batu bata juga akan membuat tiang lebih kuat menahan beban kandang.
2. Lantai dan Kolong Kandang
Lantai kandang bisa dibuat dari papan kayu yang disusun berjajar kurang lebih 1-1,5 cm. Lantai kandang bisa juga dibuat dari bilah bambu. Jarak antar kayu atau bambu harus memudahkan jatuhnya kotoran, tetapi tidak membuat kaki kambing terperosok. Ketinggian lantai kandang dari permukaan tanah kurang lebih 75 cm. Tinggi lantai kandang itu sudah memberikan keleluasaan bagi peternak untuk membersihkan kolong kandang.
Permukaan tanah di kolong kandang sebaiknya disemen dan dibuat miring sehingga urine kambing bisa mengalir. Urine dibuatkan saluran dan alirankan kewadah penampungan agar tidak mencemari lingkungan. Selanjutnya, urine tersebut bisa diolah menjadi pupuk cair atau kompos bersama kotoran kambing.
karena urine kambing tidak menggenang dikolong, kandang menjadi lembab sehinga tidak menjadi media tumbuhnya mikroba penyebab penyakit. Lamtai kolong kandang yang miring juga akan memudahkan dalam mengambil kotoran kambing. Kotoran kambing bisa diambil dengan cara digaruk ke pinggir kemudian disekop.
3. Dinding Kandang
Dinding kandang berfungsi menahan kambing agar tidak keluar dari kandang. Dinding kandang harus kuat menahan beban tubuh kambing karena kambing seringkali membenturkan kepala atau menggosokkan tubuhnya ke dinding kandang. Dinding kandang bisa dibuat dari papan kay, bilah bambu, atau anyaman bambu. Dinding kandang dibuat lebih tinggi dari kambing agar kambing tidak bisa melompat keluar. Diding kandang yang menghadap wadah pakan dan wadah air minum diberi lubang berukuran 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm agar kepala kambing bisa keluar masuk untuk makan dan minum.
Setiap kandang koloni sebaiknya digunakan maksimal untuk 10 ekor kambing. Hal ini akan memudahkan dalam mengontrol kesehatan kambing serta mengontrol pemberian pakan. Jika jumlah kambing terlalu banyak, akan terjadi persaingan saat diberi pakan. Akibatnya, kambing yang kalah akan kekurangan pakan sehingga pertumbuhan dan kesehatannya terganggu. Kandang koloni berukuran 2 x 3 m bisa digunakan 10 ekor kambing muda atau anakan. Setelah kambing semakin besar, jumlahnya dikurangi.
Kandang individual hanya digunakan satu atau dua ekor kambing. Kandang ini digunakan untuk pejantan dan induk. Untuk pejantan, ukuran kandang individual bisa dibuat 1,5 x 2 m, sedangkan untuk induk berukuran 1,2 m x 1,5 m. Kandang ini juga bisa digunakan untuk mengisolasi kambing yang sakit dan menggemukkan kambing yang terlau kurus. Untuk kambing yang kurus, ruang kandang yang sempit akan membatasi gerakannya sehingga energinya tidak banyak keluar. Dengan beitu, kelebihan energi akan disimpan dalam bentuk daging dan lemak.
Konstruksi dan Kelengkapan Kandang
Hal pokok yang harus diperhatikan adalah konstruksi kandang harus kokoh, kuat, dan awet. Kandang harus mampu menahan bobot tubuh semua kambing yang dipelihara. Kandang juga harus memiliki beberapa kelengkapan seperti wadah pakan dan wadah air minum.
1. Tiang Kandang
Tiang kandang harus kuat dan kokoh, bisa terbuat dari bambu atau kayu. Agar tidak mudah busuk dan dimakan rayap, tiang kandang diberi alas atau dasaran dengan beton atau pasangan batu bata. Beton atau pasangan batu bata juga akan membuat tiang lebih kuat menahan beban kandang.
2. Lantai dan Kolong Kandang
Lantai kandang bisa dibuat dari papan kayu yang disusun berjajar kurang lebih 1-1,5 cm. Lantai kandang bisa juga dibuat dari bilah bambu. Jarak antar kayu atau bambu harus memudahkan jatuhnya kotoran, tetapi tidak membuat kaki kambing terperosok. Ketinggian lantai kandang dari permukaan tanah kurang lebih 75 cm. Tinggi lantai kandang itu sudah memberikan keleluasaan bagi peternak untuk membersihkan kolong kandang.
Permukaan tanah di kolong kandang sebaiknya disemen dan dibuat miring sehingga urine kambing bisa mengalir. Urine dibuatkan saluran dan alirankan kewadah penampungan agar tidak mencemari lingkungan. Selanjutnya, urine tersebut bisa diolah menjadi pupuk cair atau kompos bersama kotoran kambing.
karena urine kambing tidak menggenang dikolong, kandang menjadi lembab sehinga tidak menjadi media tumbuhnya mikroba penyebab penyakit. Lamtai kolong kandang yang miring juga akan memudahkan dalam mengambil kotoran kambing. Kotoran kambing bisa diambil dengan cara digaruk ke pinggir kemudian disekop.
3. Dinding Kandang
Dinding kandang berfungsi menahan kambing agar tidak keluar dari kandang. Dinding kandang harus kuat menahan beban tubuh kambing karena kambing seringkali membenturkan kepala atau menggosokkan tubuhnya ke dinding kandang. Dinding kandang bisa dibuat dari papan kay, bilah bambu, atau anyaman bambu. Dinding kandang dibuat lebih tinggi dari kambing agar kambing tidak bisa melompat keluar. Diding kandang yang menghadap wadah pakan dan wadah air minum diberi lubang berukuran 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm agar kepala kambing bisa keluar masuk untuk makan dan minum.
Komentar
Posting Komentar