Cara Yang Benar Memerah Susu Kambing
Cara Benar memerah susu kambing.Kambing yang penuh dengan susu harus diperah. Jika tidak, kambing justru akan kesakitan. Pemerahan sebaiknya dilakukan pagi dan sore hari. Pagi hari, kambing diperah sebelum diberi pakan, begitu pula pada sore hari. Jadwal pemerahan harus selalu sama setiap hari agar kambig terbiasa dengan pola tersebut. Bila jadwal pemerahan berubah-ubah, justru bisa membuat kambing menjadi stres. Akibatnya, produksi susunya akan menurun.
Induk yang sedang dalam masa laktasi harus ditempatkan di kandang individual. Dengan begitu, pemerahan akan mudah dilakukan. Pemerahan memang jauh lebih baik jika dilakukan di kandang khusus yang bersih dan bebas dari kambing lain terutama kambing jantan agar susu yang dihasilkan tidak terkontaminasi kotoran berupa debu atau bulu kambing lain.
Namun jika kambing yang dipelihara cukup banyak, hal itu sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Jika induk sudah ditempatkan di kandang individual, peternak tidak perlu membawanya keluar-masuk kandang untuk diperah. Pemerahan dilakukan dikandang tersebut. Peternak hanya perlu menjaga kebersihan kandang dan tubuh kambing tersebut.
Kambing yang sudah biasa diperah biasanya akan berdiri dengan tenang saat pemerahan. Jika kambing berontak maka harus ditenangkan terlebih dahulu dengan cara mengelus-elus tubuh atau kepalanya. Agar kambing tidak terlalu banyak bergerak saat pemerahan, tubuh kambing diikatkan pada dinding kandang. Jika kambing terlalu banyak bergerak, tentu pemerahan akan sulit dilakukan. Selain itu, dikhawatirkan bulu atau kotoran dari tubuh kambing yang rontok akan jatuh ke susu yang sudah diperah.
Sebelum diperah, ambing, puting, dan daerah di sekitarnya harus dibersihkan dengan menggunakan lap kain yang telah dibasahi dengan air hangat. Kemudian, ambing dan puting dilap dengan kain kering yang bersih. Pemerahan pun siap dilakukan.
Wadah yang digunakan untuk menampung susu yang diperah bisa berupa botol atau ember yang mulutnya sempit. Peternak umumnya menggunakan botol karena lebih praktis dan kemungkinan kemasukan kotoran atau bulu dari tubuh kambing lebih kecil. Sebelumnya botol dicuci dengan menggunakan air panas dan larutan chlor untuk melarutkan lemak susu yang menempel. Setelah kering, botol siap digunakan. Peralatan yang kotor akan menyebabkan susu banyak mengandung bakteri sehingga cepat rusak dan menurunkan kualitasnya.
Selain peralatan yang harus bersih, pemerahan pun harus dalam keadaan bersih, terutama tangannnya. Pemerahan harus memakai pakaian bersih dan mencuci tangan sebelum pemerahan. Selain itu, pemerahan harus dalam kondisi dehat dan bebas dari penyakit menular karena dikhawatirkan penyakit tersebut akan mengontaminasi susu yang diperah.
Setelah ambing dan puting dibersihkan, susu siap diperah. Perahan pertama sebaiknya dibuang karena banyak mengandung bakteri. Mulut botol diarahkan ke puting susu atau bisa juga ujung puting dimasukkan ke mulut botol.
Pangkal puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk, lalu jari tengah diikuti jari kelingking menekan puting seperti meremas sampai susu memancar keluar. Pemerahan dilakukan sampai susu di dalam ambing habis. Setelah itu, ambing dan puting dibersihkan lagi menggunakan lap yang bersih dan kering. Kemudian, ikatan pada tubuh kambing dilepaskan.
Kambing bisa terus diperah selama masih menghasilkan susu, bahkan saat kambing itu sudah bunting kembali. Namun, setelah memasuki masa kebuntingan 2-3 bulan, pemerahan harus dihentikan agar kambing bisa memulihkan kondisi tubuhnya untuk masa laktasi berikutnya. Masa ini disebut masa pengeringan.
Induk yang sedang dalam masa laktasi harus ditempatkan di kandang individual. Dengan begitu, pemerahan akan mudah dilakukan. Pemerahan memang jauh lebih baik jika dilakukan di kandang khusus yang bersih dan bebas dari kambing lain terutama kambing jantan agar susu yang dihasilkan tidak terkontaminasi kotoran berupa debu atau bulu kambing lain.
Namun jika kambing yang dipelihara cukup banyak, hal itu sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Jika induk sudah ditempatkan di kandang individual, peternak tidak perlu membawanya keluar-masuk kandang untuk diperah. Pemerahan dilakukan dikandang tersebut. Peternak hanya perlu menjaga kebersihan kandang dan tubuh kambing tersebut.
Kambing yang sudah biasa diperah biasanya akan berdiri dengan tenang saat pemerahan. Jika kambing berontak maka harus ditenangkan terlebih dahulu dengan cara mengelus-elus tubuh atau kepalanya. Agar kambing tidak terlalu banyak bergerak saat pemerahan, tubuh kambing diikatkan pada dinding kandang. Jika kambing terlalu banyak bergerak, tentu pemerahan akan sulit dilakukan. Selain itu, dikhawatirkan bulu atau kotoran dari tubuh kambing yang rontok akan jatuh ke susu yang sudah diperah.
Sebelum diperah, ambing, puting, dan daerah di sekitarnya harus dibersihkan dengan menggunakan lap kain yang telah dibasahi dengan air hangat. Kemudian, ambing dan puting dilap dengan kain kering yang bersih. Pemerahan pun siap dilakukan.
Wadah yang digunakan untuk menampung susu yang diperah bisa berupa botol atau ember yang mulutnya sempit. Peternak umumnya menggunakan botol karena lebih praktis dan kemungkinan kemasukan kotoran atau bulu dari tubuh kambing lebih kecil. Sebelumnya botol dicuci dengan menggunakan air panas dan larutan chlor untuk melarutkan lemak susu yang menempel. Setelah kering, botol siap digunakan. Peralatan yang kotor akan menyebabkan susu banyak mengandung bakteri sehingga cepat rusak dan menurunkan kualitasnya.
Selain peralatan yang harus bersih, pemerahan pun harus dalam keadaan bersih, terutama tangannnya. Pemerahan harus memakai pakaian bersih dan mencuci tangan sebelum pemerahan. Selain itu, pemerahan harus dalam kondisi dehat dan bebas dari penyakit menular karena dikhawatirkan penyakit tersebut akan mengontaminasi susu yang diperah.
Setelah ambing dan puting dibersihkan, susu siap diperah. Perahan pertama sebaiknya dibuang karena banyak mengandung bakteri. Mulut botol diarahkan ke puting susu atau bisa juga ujung puting dimasukkan ke mulut botol.
Pangkal puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk, lalu jari tengah diikuti jari kelingking menekan puting seperti meremas sampai susu memancar keluar. Pemerahan dilakukan sampai susu di dalam ambing habis. Setelah itu, ambing dan puting dibersihkan lagi menggunakan lap yang bersih dan kering. Kemudian, ikatan pada tubuh kambing dilepaskan.
Kambing bisa terus diperah selama masih menghasilkan susu, bahkan saat kambing itu sudah bunting kembali. Namun, setelah memasuki masa kebuntingan 2-3 bulan, pemerahan harus dihentikan agar kambing bisa memulihkan kondisi tubuhnya untuk masa laktasi berikutnya. Masa ini disebut masa pengeringan.
Komentar
Posting Komentar